KEPEMIMPINAN
DI ERA PERUBAHAN
Banyak masalah yang bisa terjadi
ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah
“penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam
manajemen adalah resistensi perubahan (resistance
to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru
karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa dilakukan secara
sembarangan.
Penolakan atas perubahan
tidak selalu muncul dipermukaan dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas
kelihatan (eksplisit) dan segera, misalnya mengajukan protes, mengancam mogok,
demonstrasi, dan sejenisnya; atau bisa juga tersirat (implisit), dan lambat
laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun,
kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya
Kepemimpinan harus terus
dikembangkan. Dalam menghadapi era peruabahan yang begitu turbulen dan radikal,
perusahaan membutuhkan ilmu kepemimpinan yang dapat diterpakan dalam kondisi
dan situasi seperti itu. Melalui teori kepemimpinan kontemporer, perusahaan
diharapkan dapat survive bahkan berkembang dalam lingkungan yang berubah
seperti itu
Outline :
- Prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang dianut perusahaan yang berhasil
- Peran pemimpin di era perubahan eksternal maupun internal perusahaan
- Ciri-ciri indikator pemimpin yang berkualitas.
- Psikologi kepemimpinan
- Menjadi fasilitator perubahan dan meningkatkan pembelajaran
- Membangun visi dan komitmen anggota
- Menggalang kerjasama, mengamati hambatan, mengelola konflik
- Komunikator dan pelatih/coacher yang berhasil mencapai performansi tinggi
- Menjadi pemimpin dalam organisasi pembelajar
- Pembuatan rencana aksi (action plan)
Peserta
:
Semua manajer, supervisor, Team
Leader, atau semua karyawan yang berkecimpung atau terlibat dalam suatu
organisasi atau perusahaan yang berperan sebagai leader
Tidak ada komentar:
Posting Komentar