Lean Six Sigma in Service & Manufacturing
Seringkali
perusahaan menganggap bahwa cacat dan kekeliruan merupakan konsekuensi dari
bisnis sehingga kejadiannya sulit untuk dihindarkan. Apalagi banyak metodologi
sistem kualitas yang ada, tidak mampu memberikan peningkatan yang dramatik
menuju pada tingkat kegagalan nol (zero defect). Sehingga masalah cacat dan
kegagalan ini akhirnya ditimpakan kepada produk atau customer yang nilainya
tentu akan cenderung membesar jika hal ini terus terjadi berulang kali.
Konsep
Six Sigma bukan saja mampu untuk memetakan masalah kualitas yang ada, lebih
dari itu metodologi yang ada di dalamnya dapat memberikan ukuran-ukuran
seberapa besar tingkat kegagalan yang terjadi dalam perusahaan. Konsep Six Sigma juga menekankan komitmen terhadap
pelanggan untuk memberikan kualitas terbaik dengan biaya yang paling murah.
Kemampuan produk dan proses akan dibandingkan dengan produk atau proses yang
terbaik di kelasnya, serta mampu mengukur, menganalisa, memperbaiki dan
mengontrol proses yang terjadi.
Outline :
1. Filosofi dan sejarah Six Sigma
2. Beberapa pandangan manajemen tentang kualitas
3. Penetapan matrik bisnis dalam Six Sigma, dan kaitannya dengan aspek
kuangan dari hasil-hasil yang dicapai
4. Peran dan tanggung jawab manajemen dan karyawan dalam penerapan Six
Sigma
5. Inti Six Sigma : Metode DMAIC (define, measure, analyze, improve,
control)
6. Tool-tool dalam Six sigma dan penerapannya dalam aktivitas perusahaan
7. Memilih proyek dalam Six Sigma, kriteria, peluang, dan evaluasi
8.
Mempertahan kualitas pelaksanaan Six sigma
Peserta :
Materials managers, purchasing managers, buyers,
quality control technicians, quality control managers, plant managers,
industrial and operations managers and product managers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar